SEKILAS
TENTANG GAFATAR
Oleh:
Drs. H.
Imam Gozali,M.Pd.I
Kasi Bimas
Islam Kankemenag Kab. Brebes
A.
Kronologi Terbentuknya Organisasi Gafatar
Organisasi Gerakan Fajar
Nusantara (Gafatar) terus menuai kontroversi karena banyak orang hilang setelah
mengikuti organisasi tersebut. Bahkan menurut pendiri Negara Islam Indonesia
(NII) Crisis Center, Ken Setiawan, Gafatar merupakan hasil evolusi dari Lembaga
Kerosulan, Isa Bugis, dan NII.
Menurut dia, jika
melihat kebelakang, permulaan ketika munculnya Gafatar ada beberapa sejarah,
dahulu ada beberapa organisasi sebelum munculnya NII KW 9. Di antaranya ada
lembaga kerosulan, Isa Bugis yang dicampur menjadi satu yakni NII KW 9 pimpinan
Panji Gumilang.
“Itu perpaduan
organisasi menjadi satu, tidak ada sholat, dimana yang mengaku rosul itu boleh
meninggal dan jabatannya tetep berlangsung seperti misalnya lurah. Itu
dilaksanakan oleh Panji Gumilang, termasuk Ahmad Musadeq itu satu angkatan,”
kata Ken Setiawan, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, saat itu
ketika melihat Panji Gumilang memanfaatkan wewenang, Ahmad musadeq kemudian
menyingkir dan tidak mau bergabung dengan Panji Gumilang, lalu Ahmad Musadeq
mendirikan gerakan bernama Al Qiyadah Al Islamiyah. Di dalam aliran itu,
Musadeq mengaku sebagai nabi baru.
Namun gerakan ini tidak
bertahan lama. Pihak kepolisian segera menangkap Ahmad Musadeq dengan tuduhan
penistaan agama dan divonis 2,5 tahun penjara.
Setelah keluar dari
penjara, Musadeq meninggalkan Al Qiyadah Al Islamiyah dan mendirikan
perkumpulan baru dengan nama Komar (Komunitas Millah Abraham). Komunitas itu
menggabungkan tiga konsep ajaran agama menjadi satu yaitu Islam, Nasrani dan
Yahudi.
“Komar ajarannya sama
tapi beda nama dengan Al Qiyadah Al Islamiyah, Komar juga dapat penolakan dari
masyarakat. Orangnya sama, ajaran sama hanya beda nama,” ujarnya.
Setelah itu, mereka buat
baru namanya Gafatar yang belajar dari pengalaman Al Qiyadah Al Islamiyah, NII,
Panji Gumilang dan Komar yang mendapatkan penolakan, ternyata dengan mendirikan
Gafatar mereka berhasil. Dengan kedok organisasi masyarakat yang bergerak di
bidang sosial. Ormas bikinannya ternyata mampu menarik simpati anak muda.
“Ternyata cukup efektif,
banyak masyarakat simpati dan tertarik untuk ikut bergabung dengan Gafatar ini,
sehingga baru 1 bulan berdiri, Gafatar sudah ada di seluruh Indonesia, kemudian
mereka mendeklarasikan diri pada 2012,” ungkapnya.
Seperti simbol Gafatar
yaitu matahari yang mempunyai arti fajar sidiq, jadi sudah saatnya mereka
muncul di permukaan dan tidak perlu bergerak secara underground lagi. Sehingga
kegiatan sosial yang dilakukan mereka Itu kamuflase, mereka butuh opini publik,
cari mencari simpati masyarakat.
“Jadi mereka itu dakwah,
dakwah itu seperti kampanye, mencari simpati masyarakat, meninggalkan metode
yang underground tadi, underground mereka begitu tersiksa, harus hati-hati
mengajak korban. Dengan organisasi lebih mudah, konsepnya, visi misinya jelas
dan anak muda pasti tertarik, apalagi yang sudah biasa berorganisasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Gafatar
muncul dengan memanfaatkan demokrasi sebagai kebebasan untuk membuat
kegiatan-kegiatan yang sifatnya legal, seperti bakti sosial, kerjasama dengan
Kodim, Polres dan Kesbang serta tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap punya
potensi untuk memberi pengaruh.
“Setiap Kegiatannya
selalu menggandeng pemerintah setempat, lalu difoto, setelah itu dimasukkan ke
majalahnya, jadi seolah-olah mereka sudah disuport oleh pemerintah dan dianggap
legal, biasanya didaerah mereka langsung menghadap Gubernur, Kepolda, mereka
sibuk dengan audensi jadi memang secara organisasi mereka orang-orang yang
hebat dalam hal lobi,” ujarnya.
Tapi di balik kegiatan
itu semua, ternyata Gafatar mempunyai program yang menyimpang. “Dengan sugesti
bahwa hukum di Indonesia kacau, tidak berlandaskan Islam, maling ayam dihukum
berat, koruptor di hukum ringan. Dengan itu mereka mengajak anak muda, ini lho
wadahnya perubahan yaitu Gafatar,” katanya.
Gafatar ini sebenarnya
mengcopy paste kegiatan NII yang diikuti Panji Gumilng, dulu ada namanya MIM
(Masyarakat Indonesia Membangun), sama persis kegiatan sosial yang dilakukan
MIM, lalu MIM dititup dan munculah Gafatar ini.
“Gafatar ini ajarannya
lebih komplit, jadi ada lembaga kerosulan, ada isa bugis dikomparasi menjadi
satu yaitu NII dan dikomparasi lagi dari islam, nasrani, yahudi, tambah
komplit,” ujarnya.
Dia juga menghimbau agar
masyarakat lebih memahami ajaran agama agar tidak tergoda dengan ajakan-ajaran
aliran tertentu.
B. Program Gafatar Menyimpang
Organisasi Gafatar
(Gerakan Fajar Nusantara) eksis dan berkembang cukup cepat diseluruh Indonesia,
dengan mencari simpati masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial yang
sifatnya membantu pemerintah. Tapi dibalik itu semua, Gafatar mempunyai program
yang menyimpang.
“Dengan sugesti bahwa
hukum di Indonesia kacau, tidak berlandaskan Islam, maling ayam dihukum berat,
koruptor di hukum ringan. Dengan itu mereka mengajak anak muda, ini lho
wadahnya perubahan yaitu Gafatar,” katanya.
Menurut dia, Gafatar ini
cukup eksis lantaran tidak pernah merespon suara-suara miring dari masyarakat,
mereka terus berkarya, seperti melakukan kerja bakti, donor darah, pelatihan,
bimbel gratis yang sifatnya program membatu pemerintah dengan kegiatan positif.
“Ini yang membuat
pemerintah agak kecolongan,” ujar Ken yang juga pendiri Republik Ngapak.
Dia mengungkapkan,
Gafatar tidak bedanya dengan NII, namun Gafatar ajarannya lebih lengkap, karena
semua konsep menjadi satu kesatuan seperti ada Lembaga Kerosulan, ada Isa Bugis
yang dikomparasi menjadi satu yaitu NII dan dikomparasi lagi dari Islam,
Nasrani, Yahudi, tambah komplit.
“Gafatar menggunakan
konsep militan, orang tidak akan bisa militan jika tidak punya musuh, jadi
mereka menanamkan kepada orang yang bergabung bahwa kita punya musuh namanya
RI, dan harus merubah RI lebih baik dengan cara mereka,” ujarnya.
Dia mengatakan, sebuah
organisasi biasa itu tidak mungkin akan mensejahterakan masyarakat Indonesia,
organisasi merupakan perkumpulan dan sebagai alat pemersatu. Sedangkan untuk
mensejahterakan masyarakat ini sudah porsinya negara dan bagi konsep mereka
untuk merubah system harus dengan sistem tidak bisa dengan organisasi.
“Sebenrnya bukan tidak
mengakui RI, tapi lebih pada kekecewaan terhadap kondisi hari ini. Mereka ingin
merubah dengan cara mereka dan mereka militan,” ungkapnya.
C. Pola Perekrutan Gafatar
Pola perekrutan Gerakan
Fajar Nusantara (Gafatar) sama seperti pola perekrutan Negara Islam Indonesia
(NII). Mereka menyasar orang-orang terdekat atau orang-orang yang baru dikenal
melalui komunikasi yang intens dan menggunakan metode menjatuhkan dialog lawan.
“Sama dengan NII, jadi
mereka adalah orang-orang terdekat atau orang yang baru dikenal tapi
komunikasinya intens, kerena mereka memang ahli-ahli presentasi luar biasa,
ahli multilevel, tapi ini produknya hukum tuhan bukan produk barang,” katanya.
Menurut dia, siapapun
orangnya bisa direkrut, apa itu pejabat atau orang yang pernah didik tentang
wawasan kebangsaan seperti PNS. Jadi pendekatannya tidak serta merta langsung
pada ideologi, kadang orang pasti punya masalah dengan keluarga, mereka masuk
dengan motivasi, setelah target nyaman baru didekati.
“Biasanya 1 target 5
perekrut, jadi misal korbannya suka fotografi, kita hadirkan orang yang suka
fotografi, ngumpulnya nyaman lalu nanti sedikit-sedikit dimasukin ideologi.
Kalau targetnya laki-laki, yang merekrut ya perempuan cantik, targetnya
perempuan ya yang merekrut laki-laki ganteng, korbannya mahasiswa ya yang
merekrut kuliah negeri. Jadi selalu secara level lebih tinggi. Padahal ya dia
tidak kuliah,” ungkapnya.
Biasanya, lanjut Ken,
selain secara level lebih tinggi, mereka juga selalu menggunakan metode
menjatuhkan dialog lawan, jadi dialog yang disesuaikan dengan yang mereka
jalani karena mereka bukan hanya berasal dari Islam, namun ada Nasrani, Hindu
dan Budha. “Tapi sebenernya lebih kepada wawasan kebangsaan, bukan kepada
agama,” ujarnya.
Dia menjelaskan,
meskipun mereka bukan hanya beragama muslim, tapi semua sama lebih kepada
wawasan kebangsaan. Dia mencontohkan wawasan kebangsaan dengan hukum tuhan.
“Di Indonesia ada toko
yang menjual miras, kalau dijual umum berarti pabriknya dilegalkan oleh
pemerintah, pemerintah berarti tidak sesuai dengan hukum tuhan, melawan hukum
tuhan berati dalam konsep agama Islam pemerintah adalah jahiliah, pemerintah
menggunakan hukum yang melawan hukum tuhan,” ujar dia mencontohkan saat
menjatuhkan dialog lawan.
Jadi, dia mengatakan,
sugesti yang diterima target, bahwa disana nantinya mereka akan belajar hukum
tuhan, ketika belajar hukum tuhan mereka akan berharap bisa untuk memberikan
manfaat luas bagi masyarakat Indonesia dengan cara mereka
D. Janji Gafatar
Musadeq alias Abdussalam
merupakan terpidana kasus penistaan agama. Majelis hakim Pengadilan Jakarta
Selatan menjatuhkan vonis 4 tahun penjara karena menyebarkan ajaran sesat lewat
Al Qiyadah Al Islamiyah. Ajaran ini tidak menganjurkan ibadah salat dan
meyakini nabi lain setelah Muhamad. Ajaran ini dikembangkan Musadeq akibat
perbedaan haluan dengan pendiri Negara Islam Indonesia KW IX, Panji Gumiwang.
Jamil menjelaskan, vonis pengadilan kala itu tak menyurutkan upaya Musadeq untuk menyebarluaskan ajarannya. Ia kembali mengajak para pengikutnya mendirikan Komunitas Millah Abraham (KOMAR). Organisasi inilah yang kemudian bersalin rupa menjadi Gafatar. "Organisasi ini cepat menuai simpati karena banyak berperan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan," katanya.
Walaupun
memiliki visi, misi, dan tujuan yang sangat berbeda dari organisasi
kemasyarakatan (ormas) lain pada umumnya, GAFATAR bukanlah ormas yang ekslusif.
Siapapun anda, apapun latar belakang, suku, ras, agama atau kepercayaan yang
anda yakini, BERHAK untuk ikut bergabung dan berjuang di dalam wadah organisasi
Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) untuk membangkitkan kembali kejayaan bangsa Nusantara ini menjadi mercusuar dunia. (baca:Apa Itu Gafatar?)
Namun, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam GAFATAR. Ada "harga" yang musti dibayar untuk bisa menjadi seorang anggota GAFATAR. Dan "alat pembayaran" untuk bisa menebusnya HANYA ada satu, yaitu dengan Janji Anggota, bukan dengan materi.
Sebagai organisasi kemasyarakatan yang bercita-cita ingin mewujudkan sebuah tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang damai dan sejahtera, tentu diperlukan perjuangan yang tidak mudah, kerja keras, konsistensi dan integritas agar tujuan mulia tersebut dapat terwujud. Diperlukan komitmen yang dapat menjadi pegangan bagi segenap anggota GAFATAR agar dapat konsisten untuk terus berjuang dalam mewujudkan kebangkitan bangsa Nusantara menjadi bangsa yang damai sejahtera.
Sebagaimana para pendahulu bangsa yang memiliki tekad kuat untuk menyatukan wilayah Nusantara ini menjadi suatu negara kesatuan Republik Indonesia, maka para pemuda pada saat itu melakukan ikrar, janji setia untuk bersatu, bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu, Indonesia. Maka tatkala Tuhan memberikan anugerah berupa kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, kehendak Tuhan tersebut bukanlah semata-mata "takdir", namun itu merupakan "rewards" dari Tuhan kepada bangsa Indonesia yang telah MAU berkomitmen untuk bersatu, bertekad dan berjuang merebut kemerdekaan.
Oleh karena itu, agar apa yang menjadi cita-cita GAFATAR dapat terwujud, maka setiap orang yang ingin bergabung ke dalam Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) juga harus berkomitmen. Komitmen tersebut tertuang dalam ikrar Janji Anggota Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) yang bunyinya adalah sebagaimana berikut:
Janji AnggotaGERAKAN FAJAR NUSANTARA(GAFATAR)
Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa
Dengan ini saya berjanji :
Dengan ini saya berjanji :
1. Saya menyatakan iman kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan siap menjadi anggota atas dasar kesadaran dan penuh tanggung
jawab, serta tidak akan berkhianat kepada Gerakan Fajar Nusantara.
2. Saya tidak akan mencuri, tidak akan
berzinah, tidak akan membunuh, tidak akan berdusta, dan sanggup berbudi pekerti
luhur serta akan berbuat baik terhadap sesama manusia.
3. Saya siap menerima pembinaan, dan
sanggup mengemban Visi Misi Gerakan Fajar Nusantara, serta akan mentaati segala
aturan sesuai dengan petunjuk dan bimbingan organisasi, untuk menegakkan nilai
– nilai kebenaran sejati di bumi Nusantara.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima
janji yang saya nyatakan ini, dan membimbing saya menjadi manusia berkat bagi
seluruh alam.
Silahkan cermati baik-baik isi dari Janji Anggota GAFATAR diatas. Janji tersebut bukanlah sekedar formalitas, melainkan sebuah tali pengikat, sebuah pegangan bagi segenap anggota GAFATAR agar dapat berjuang mewujudkan cita-cita GAFATAR. Apabila ikrar tersebut telah melekat dalam kesadaran dan diaplikasikan dalam keseharian, maka pasti akan melahirkan manusia-manusia yang berkarakter Tuhan Yang Maha Esa, manusia-manusia yang dipenuhi kasih dan sayang.
Apabila bangsa Nusantara ini mau BERKOMITMEN seperti GAFATAR, seperti apa yang tertera dalam janji GAFATAR, maka barang tentu bangsa Nusantara akan kembali menjadi bangsa yang dirahmati Tuhan Semesta Alam. Bangsa Nusantara akan kembali bangkit dan berjaya, menjadi mercusuar dunia, polisi dunia, bangsa percontohan pusat peradaban dunia yang dalam jangka jayabaya disebutkan gemah ripah loh jinawi adil makmur tata titi tentrem kertaraharja dadi keblating dunyo (subur makmur melimpah, adil, tertib, tentram, selamat selamanya, menjadi kiblat dunia).
Untuk
mewujudkan semua itu, diperlukan perjuangan yang tidak mudah. Diperlukan
pengorbanan harta dan jiwa sebagaimana para pejuang terdahulu mengorbankan
nyawa mereka demi cita-cita merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Kini, bangsa
Indonesia telah sampai pada pintu gerbang kemerdekaan, tinggal selangkah lagi
menuju kemerdekaan sejati. GAFATAR, GERAKAN FAJAR
NUSANTARA hadir untuk meneruskan perjuangan para pendahulu bangsa dan
menggenapi apa yang diramalkan/dinubuahkan para leluhur untuk membangkitkan
kembali kejayaan bangsa Nusantara, menjadikan bangsa Nusantara ini menjadi
bangsa yang damai sejahtera.