Laman

Selasa, 24 Januari 2012

DO'A HAB KEMENTERIAN AGAMA KAB.BREBES BERSAMA KAKANWIL JATENG

DO`A MEMPERINGATI

HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA RI KE - 63
Oleh: Drs. H. IMAM GOZALI, MPdI


YA ALLAH, TUHAN YANG MAHA PENGASIH LAGI
MAHA PENYAYANG,
DALAM PERTEMUAN KALI INI, KAMI PERSEMBAHKAN PUJA DAN PUJI SYUKUR KEHARIBAAN-MU. KAMI BERDOA DAN MEMOHON KEPADA-MU CURAHKANLAH RAHMAT DAN KASIH-MU KEPADA KAMI, RIDO`ILAH PERTEMUAN KAMI DALAM RANGKAIAN MEMPRINGATI HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-63 INI.

YA ALLAH, TUHAN YANG MAHA KUASA,

JADIKANLAH SELURUH PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA SEBAGAI APARATUR NEGARA DAN PELAYAN MASYARAKAT YANG DISIPLIN, JUJUR, BERSIH DAN MENGEDEPANKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT. LIMPAHKAN KEPADA KAMI PENGETAHUAN, KETERAMPILAN SERTA PROFESIONALITAS DALAM MENGABDI KEPADA NEGARA, BANGSA DAN MASYARAKAT.
YA ALLAH
TINGKATKANLAH KOMITMEN, INTEGRITAS DAN KESADARAN SELURUH APARATUR KEMENTERIAN AGAMA TERHADAP TUGAS YANG DIEMBAN. TUMBUHKANLAH SEMANGAT KEBERSAMAAN, SPORTIVITAS DAN KEIKHLASAN DALAM MENUNAIKAN BHAKTI KAMI KEPADA BANGSA DAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
YA ALLAH, YA RAHMAN YA RAHIM
KAMI MOHON KEHADIRAT-MU BERIKANLAH KEAMANAN, KETENTRAMAN DAN KEDAMAIAN BANGSA DAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. JAUHKAN KAMI DARI PERPECAHAN DAN PERTIKAIAN YANG MERUSAK SENDI-SENDI KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. MUDAHKANLAH SEGALA URUSAN DAN PEKERJAAN KAMI. JAUHKANLAH KAMI DARI SEGALA MUSIBAH, FITNAH DAN COBAAN YANG MEMBUAT KAMI TIDAK MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN YANG DIAMANAHKAN KEPADA KAMI.
YA ALLAH, YA MUJIBAS SAILIN
AMPUNILAH SEGALA DOSA DAN KESALAHAN KAMI, DOSA DAN KESALAHAN KEDUA ORANG TUA KAMI DOSA DAN KESALAHAN PARA PEMIMPIN KAMI.

ENGKAULAH DZAT YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG. HANYA KEPADA-MU KAMI MENYEMBAH DAN HANYA KEPADA-MU PULA KAMI MEMOHON PERTOLONGAN. TERIMALAH DOA DAN PERMOHONAN KAMI, AMIN.

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار

والحمد لله رب العا لمين

Brebes, 25 januari 2012

Oleh: Drs. H. IMAM GOZALI, MPdI

Senin, 09 Januari 2012

PENDIDIKAN IDEAL

TINJAUAN PEMIKIRAN AHMAD TAFSIR

TENTANG

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMI

(Suatu Upaya Mendidik Manusia Seutuhnya)

Oleh : Imam Gozali

Secara riil mutu atau kualitas kepribadian peserta didik kita belakangan ini semakin mecemaskan. Munculnya fenomena tawuran antar pelajar atau mahasiswa dan remaja di berbagai kota di tanah air dan ditambah dengan sejumlah perilaku mereka yang cenderung brutal dan brandal, meningkatnya penyalahgunaan Narkotika dan Obat- obat berbahaya (Narkoba), serta suburnya pergaulan bebas di kalangan remaja dan pemuda adalah sebagai indicator bahwa tujuan pendidikan bangsa ini telah gagal membentuk karakter peserta didik.

Pendidikan kita selama ini memang telah melahirkan alumnus yang menguasai sains-teknologi melalui pendidikan formal. Akan tetapi, pendidikan yang ada tidak berhasil menanamkan nilai-nilai karateristik bangsa ini. Kita lihat berapa banyak lulusan pendidikan memiliki kepribadian yang justru merusak diri mereka.

Tampak dunia pendidikan di Indonesia masih dipenuhi kemunafikan karena sertifikat orientit. Bukan hal mendasar yang membawa peserta didik pada kesadaran penuh untuk mencari ilmu pengetahuan dalam menjalani realitas kehidupan. Pendidikan semacam itu tidak terjadi di negeri ini sebab orientasinya semata-mata sebagai sarana mencari kerja. Kenyataannya yang dianggap sukses dalam pendidikan adalah mereka yang dengan sertifikat kelulusannya berhasil menduduki posisi pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi. sementara nilai-nilai akhlak dan budi pekerti menjadi `barang langka’ bagi dunia pendidikan.

Didalam buku Filsafat Pendidikan Islami ini, Ahmad Tafsir mengkritisi pendidikan di negri ini, yang masih menghasilkan lulusan berakhlak tidak baik seperti suka menang sendiri, pecandu narkoba dan hobi tawuran, senang curang dan tidak punya kepekaan sosial, atau gila harta dan serakah. Menurut penulis, kegagalan pendidikan di Negri ini bukan hanya diukur dari standar pemenuhan lapangan kerja. Juga harus mampu menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia.

Ahmad Tafsi, selanjutnya menegaskan, bangsa-bangsa yang dimusnahkan Tuhan bukan karena tidak menguasai iptek atau kurang pandai, namun karena disebabkan memilki tingka laku yang sangat buruknya. Karena itu, kemudian Akhmad Tafsir juga mengatakan bahwa, kata-kata bijak para filosof, pendidikan sejatinya ditujukan untuk membantu memanusiakan manusia. Pendidikan tersebut harus mencakup unsur jasmani, rohani dan kalbu. Implementasi ketiga unsur itu dalam format pendidikan niscaya menghasilkan lulusan dengan nilai kemanusiaan yang tinggi. Hanya saja, kita melihat pendidikan di Indonesia sangat jauh dari yang diharapkan bahkan jauh tertinggal dengan Negara-negara berkembang lainnya. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan. Pendek kata, pendidikan Islam belum sepenuhnya mampu mengantarkan anak didik pada kesadaran akan dirinya sebagai manusia. Padahal, manusia adalah pelaku utama dan sekaligus sebagai obyek/ sasaran dalam proses pendidikan.

Penerbit : Rosda

Tahun : 2006

Halaman : 352 Hl

Ukuran : 15 x 21 cm